Page Nav

HIDE

Kampus Berdampak:

latest

Ads Place

Kemdiktisaintek Dorong Perguruan Tinggi Berdampak Lewat Bimtek dan Sosialisasi di Medan

Kampus Berdampak - Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menye...


Kampus Berdampak
- Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Program Pengabdian kepada Masyarakat dan Program Mahasiswa Berdampak pada 3 Juli 2025 di Universitas Prima Indonesia, Medan.

Acara ini diikuti oleh 250 peserta dari 86 perguruan tinggi se-Sumatera Utara dan menjadi bagian dari kebijakan Diktisaintek Berdampak. Kegiatan tersebut menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menyelesaikan masalah sosial melalui riset, inovasi, dan kolaborasi dengan masyarakat.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun ekosistem riset yang terhubung langsung dengan kebutuhan masyarakat. “Peserta hari ini adalah duta sains dan teknologi yang membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Senada, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menegaskan pentingnya pengabdian sebagai kontribusi akademik terhadap tantangan sosial dan ekonomi lokal. Ia menekankan pengembangan potensi daerah melalui pendekatan kewilayahan dan kewirausahaan.

Rektor Universitas Prima Indonesia, Chrismis Novalinda Ginting, menyambut baik program ini sebagai langkah nyata dalam mengubah paradigma pendidikan tinggi. Menurutnya, perguruan tinggi harus menjadi agen perubahan sosial, bukan sekadar tempat belajar. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kemdiktisaintek dan LLDIKTI Wilayah I atas kepercayaan menjadikan kampusnya sebagai tuan rumah.

Kepala LLDIKTI Wilayah I, Saiful Anwar Matondang, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk membina kepemimpinan dan kepekaan sosial mahasiswa. Ia berharap jumlah kontrak pengabdian di wilayahnya akan terus meningkat.

Sebagai penutup, Dirjen Fauzan menekankan bahwa riset harus dilihat bukan hanya sebagai jalur akademik, melainkan sebagai sarana menuju technopreneurship dan pembangunan berkelanjutan. Ia menyebut Program Mahasiswa Berdampak sebagai potensi besar untuk menghasilkan inovasi berbasis teknologi yang memberi manfaat sosial luas.

Untuk diketahui, Program Pengabdian kepada Masyarakat adalah skema pendanaan strategis bagi dosen untuk menerapkan hasil riset dalam pemberdayaan masyarakat. Sedangkan Program Mahasiswa Berdampak mendorong BEM untuk memimpin proyek-proyek sosial dan kewirausahaan berbasis lokal.

Sebagai tindak lanjut, Kemdiktisaintek akan segera membuka Call for Proposal bagi kedua program tersebut, dan mengundang seluruh dosen, perguruan tinggi, dan mahasiswa untuk mengajukan proposal inovatif yang berdampak langsung bagi masyarakat.



Tidak ada komentar

Ads Place