Kampus Berdampak - Dalam momentum bersejarah Musyawarah Nasional (Munas) perdana Aliansi Dosen Aparatur Sipil Negara Kementerian Pendidik...
Kampus Berdampak - Dalam momentum bersejarah Musyawarah Nasional (Munas) perdana Aliansi Dosen Aparatur Sipil Negara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Seluruh Indonesia (ADAKSI), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan peran strategis dosen dalam mewujudkan kemajuan bangsa.
Bertempat di Graha Diktisaintek, Jakarta, pada Jumat (2/5), Menteri Brian memberikan kuliah umum yang menggugah semangat dan komitmen para dosen ASN dari seluruh Indonesia. Di hadapan para akademisi, ia menyampaikan bahwa kemajuan suatu negara dimulai dari kualitas sumber daya manusianya—dan dosen berada di garis depan untuk mencetak generasi unggul.
“Ada 10 juta mahasiswa di Indonesia saat ini. Mereka adalah masa depan bangsa, dan dosenlah yang membimbing mereka menjadi pemimpin masa depan,” ujar Brian dalam sambutannya.
Lebih dari sekadar mengajar, menurut Brian, dosen juga bertugas memupuk budaya ilmiah dan riset yang menjadi ciri khas negara-negara maju. Ia mendorong agar semangat keilmuan tidak hanya hidup di kampus, tetapi juga mengalir ke masyarakat melalui kolaborasi aktif bersama industri, pemerintah, dan pelaku UMKM.
Dalam kesempatan ini, Menteri Brian juga mengangkat konsep University 4.0 yang menekankan pentingnya quadruple helix—kolaborasi antara akademisi, pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat. Konsep ini dinilai menjadi kunci pendidikan tinggi yang tidak hanya menghasilkan lulusan, tapi juga solusi dan inovasi yang berdampak luas.
“Kami di Kemdiktisaintek sedang membangun ekosistem pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang benar-benar berdampak. Dosen adalah mitra utama kami dalam upaya ini,” tegasnya.
Tak hanya memaparkan visi dan arah kebijakan, Menteri Brian juga menanggapi aspirasi dan kebutuhan para dosen, salah satunya terkait penyusunan kebijakan Tunjangan Kinerja (Tukin). Ia memastikan proses ini sedang diformulasikan dengan pendekatan yang adil dan tidak menyulitkan dosen.
Sebagai bentuk apresiasi, Menteri Brian menyampaikan terima kasih atas kontribusi ADAKSI dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Ia berjanji, kementerian akan terus mendampingi dan mendukung para dosen sebagai pilar utama transformasi pendidikan.
Senada dengan Menteri Brian, Ketua Dewan Penasihat ADAKSI, Prof. Fasli Jalal, juga mengajak para dosen untuk merefleksikan peran mereka sebagai pembelajar seumur hidup, yang tidak hanya bertanggung jawab kepada kampus dan mahasiswa, tetapi juga kepada keilmuan dan bangsa.
“Munas ini adalah saat yang tepat untuk melihat kembali apa yang telah kita capai dan apa yang masih harus kita perjuangkan bersama,” ujar Fasli.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, Munas pertama ADAKSI menandai babak baru bagi para dosen ASN di bawah Kemdiktisaintek. Lebih dari sekadar ajang konsolidasi, kegiatan ini menjadi panggung inspiratif untuk membangun masa depan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih berdaya dan berdampak.
Tidak ada komentar