Kampus Berdampak - Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) mendapat perhatian khusus dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (...
Kampus Berdampak - Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) mendapat perhatian khusus dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, dalam kunjungannya ke kampus tersebut pada Selasa (29/4). Dalam agenda tersebut, Mendiktisaintek menegaskan pentingnya peran Unsulbar sebagai pusat kemajuan, bukan hanya dalam bidang akademik, tetapi juga sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dan pemecah persoalan-persoalan strategis di daerah.
“Kampus tidak boleh hanya jadi tempat belajar formal. Ia harus jadi budaya seperti yang kita lihat di negara maju. Di mana pun berada, termasuk di daerah dengan tantangan seperti Sulbar, kampus harus menjadi pusat solusi,” ujar Menteri Brian di hadapan civitas akademika Unsulbar.
Ia menekankan bahwa dalam visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045, perguruan tinggi dituntut berperan aktif meningkatkan indeks teknologi nasional hingga 12–13 kali lipat untuk mendukung pencapaian target kemiskinan nol.
Sebagai bagian dari langkah strategis kementerian, Menteri Brian memperkenalkan tagline baru: “Kampus Berdampak”, yang ditujukan untuk menjadikan kampus sebagai mercusuar peradaban, penggerak ekonomi lokal, dan motor pertumbuhan wilayah.
“Unsulbar harus mampu menjadi pusat inovasi dan kolaborasi, baik dengan pemerintah daerah, industri, maupun kampus lain di Indonesia. Di sinilah lahir solusi atas persoalan seperti pengelolaan sampah, pengembangan perikanan, hingga pemberdayaan masyarakat pesisir,” lanjutnya.
Dalam dialog tersebut, Menteri Brian juga mengajak pemerintah daerah untuk lebih aktif menyuarakan tantangan-tantangan lokal agar dapat dikaji dan diselesaikan bersama Unsulbar. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa perlu lebih terlibat dalam pencarian solusi secara ilmiah, praktis, dan bertanggung jawab.
Selain menjadi pusat pendidikan, Unsulbar juga diarahkan untuk memperkuat posisinya dalam bidang riset strategis seperti kelautan, pengolahan hasil laut, dan teknologi pemberdayaan masyarakat. Semua itu dinilai sangat relevan dengan karakteristik dan potensi alam Sulawesi Barat.
“Di masyarakat maju, budaya ilmu tumbuh dari kebiasaan-kebiasaan kecil—mulai dari budaya antre, kebersihan, sampai kecintaan pada perpustakaan. Mari kita mulai dari kampus,” ucap Menteri Brian.
Sebagai penutup, Mendiktisaintek mengajak seluruh unsur kampus dan pemangku kepentingan daerah untuk bersama-sama membangun Unsulbar menjadi pusat pengembangan kawasan timur Indonesia yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Pak Presiden sudah berpesan: hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur,” tutupnya tegas.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Unsulbar dalam memperkuat peran strategisnya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang relevan, responsif, dan berdampak nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.
Tidak ada komentar